INI NASEHATNYA
Salah satu point nasehat dari pak Mulyono di pondok Gede pd hari minggu (17-09-11) pagi adalah bab “Muallaf syndrome”, yaitu jenis penyakit kronis yang sedang diderita oleh para mantan Jamaah.
Intinya; Menanggapi serangan2 para khorijin yang asalnya adalah saudara2 kita sendiri (kemudian mereka “selingkuh” pada gerombolan Salafi Indo) sebaiknya kita tetap bersikap tenang, jangan terpancing lalu menyerang balik mereka dengan caci maki dan kata2 yg kasar, yg tidak sesuai dg akhlaq orang iman (akhlaqul karimah atau budi luhur) serta tdk sesuai dg prisip “amar ma’ruf nahi anil mungkar”;
ادْعُ إِلَى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ. (سورة النحل : ١٢٥)
Ajaklah mereka ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan nasehat yang baik dan bantahlah mereka dg (menggunakan hujjah) yg lebih baik, sesungguhnya Rabbmu maha mengetahui terhadap orang yang sesat dari jalanNya dan Dia maha mengetahui terhadap orang2 yg mendapat hidayah. QS. An-Nahl :125
Bukan hal yg aneh jika kita jumpai bahwa mereka yg keluar dari jamaah pada umumnya menggebu2 menyerang (bukan mengoreksi) semua ijtihad di dalam jamaah, di mata mereka semuai ijtihad di dalam Jamaah (dari mulai A sampai Z dlm) salah atau bid’ah, tdk ada satupun yg benar.
Hal ini dikarenakan; selain karena umumnya mereka yg terpengaruh tsb ilmu QHnya masih sangat dangkal ditambah lagi, mereka juga terserang “Muallaf Syndrom” tadi.
Sebenarnya kalau dibandingkan; kurang-lebih sama dg ketika orang baru ngaji QHJ ini, seringkali kita saksikan umumnya mereka lebih semangat dibandingkan dg Jamaah yg sudah lama mengaji, apalagi jamaah yg ngajinya atas sebab “hidayah turunan” artinya; karena ketika dia lahir orang tua sudah menetapi Jamaah, otomatis anaknya juga jadi Jamaah.
Para khorijin yg terpengaruh Salafi menggebu2 menyerang Jamaah, dan celakanya sasaran utama serangan mereka adalah pribadi Abah alm (KH. Nurhasan al-Ubaidah), bagi mereka seolah-olah prestasi yg luar biasa dan merupakan kebanggaan tersendiri apabila bisa ikut2an mencaci maki Abah alm, meskipun umumnya mereka tidak pernah bertemu dg Abah.
Setelah agak lama di luar Jamaah dan mereka sudah mulai terbebas dari penyakit “muallaf syndrome” tsb, ada diantara mereka yg kemudian dihinggapi rasa rindu ingin kembali ke Jamaah, sbb pd kenyataannya dia merasakan tdk ada satupun golongan yg mempunyai sistem peramutan kepada rukyah sebagaimana peramutan di dalam jamaah, tdk ada satupun golongan yg mempunyai persaudaraan yg seerat persaudaraannya jamaah, dan masih banyak lagi hal yg membuat mereka ingin kembali ke jamaah ini, termasuk acara sambung jamaah di kelompok, desa dan daerah, serta acara2 lainnya yg sblmnya mereka serang dan hujat habis2an. Namun tdk ada yg menghalang mereka untuk kembali melainkan hanya sudah tercabutnya hidayah dari hati mereka, wal iyadzu billah.
Masih ada sedulur jamaah yg terpancing oleh upadaya orang2 yg sedang sakit tsb, yg akhirnya membuat emosinya tdk terkendali, kemudian membabi-buta menyerang sesama jamaah sendiri, yg mencoba membahas atau mengoreksi masalah2 tertentu di dlm jamaah, sebab orang kalau sdh emosi biasanya tidak ada kendali sehingga tdk bisa membedakan antara “menyerang” dengan “mengoreksi”.
Bagi orang yg mendapat hidayah di dalam hatinya mantap, bahwa; QHJ itu sudah “harga mati” tdk ada keraguan sedikitpun mengenainya, namun koreksi itu perlu dan sangat bermanfaat bagi eksistensi QHJ itu sendiri, koreksi yg dlm batas kewajaran disertai dg sikap yg santun berakhlaqul karimah dan tdk dlm rangka meremehkan atau menjatuhkan keimaman ataupun ulama’ di dlm jamaah, serta yg tdk kalah penting bagi sang pengoreksi hatinya harus betul2 karena Allah.
Muga2 Allah paring barokah
LDII tidak perlu pujian atw jabatan, LDII cuma ingin menyampaikan kebenaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Alhamdulilah Jaza Kumullohu Khoiro , Atas Komentarnya Semoga Alloh Paring aman, selamat, lancar, berhasil, barokah...!