FORUM PENGAJIAN QUR'AN HADITS

"Kami hanya ingin menegakkan nilai-nilai Al-Quran dan Al-Hadits"
cbox

Selasa, 09 Juli 2013

Persediaan Makanan Untuk Armina Dilipatgandakan


Mekkah (Sinhat)--Selama prosesi puncak ibadah haji di Armina (Arafah, Muzdalifah, Mina), Misi Haji Indonesia akan melipatgandakan persediaan makanan yang dipasok katering bagi para jamaah haji Indonesia. Penambahan jumlah katering ini untuk mengantisipasi kemungkinan lonjakan permintaan, termasuk kemungkinan bergabungnya haji non-kuota ke tenda-tenda jamaah di Arafah.

Demikian ditegaskan oleh Amirul Haj yang juga Menteri Agama Suryadharma Ali usai memimpin rapat persiapan wukuf di kantor Misi Haji Indonesia Daerah Kerja Mekah,Jumat.

Menag didampingi oleh Wakil Amirul Haj KH Hasyim Muzadi (mantan Ketua Umum PBNU) dan Dahlan Rais (Ketua PP Muhammadiyah), Sekretaris M Syaeroji (Kakanwil Kemenag Jabar), serta tujuh anggota, yakni Slamet Effendi Yusuf (Ketua Harian MUI Pusat), Prof Dr Abdullah Syam MSc (Ketua Umum LDII), Prof Dr Maman Abdurrahman (Ketua Umum Persis), Haji Raharja Sasradiningrat (Ketua Umum Syarikat Islam), Agus Sartono (Kemenko Kesra), KH Mas Subadar (Pasuruan), KH Arwani Faisoli (NU), dan Habib Luthfie (Kota Pekalongan, Jateng).

''Katering akan dilipatgandakan. Ini sebagai antisipasi banyak hal. Kadang ada jamaah yang butuh makan ekstra, ada juga jamaah non-kuota. Semuanya kita antisipasi,'' ujar Suryadharma Ali.

Meski jumlah katering --berupa makan pagi, siang, dan malam-- dilipatgandakan, Menag tetap meminta jamaah membawa persediaan sendiri. Namun persediaan yang dibawa tidak boleh terlalu banyak karena justru bisa merepotkan. Cukup sekaleng kurma yang berkualitas baik.

''Jamaah sebaiknya juga membawa bekal, jangan banyak-banyak agar tidak repot. Sekaleng kurma saya kira cukup. Mereka kan harus berjalan jauh, terutama di Mina. Kurma punya kandungan kalori yang bagus, bisa sebagai pengganti nasi atau roti. Ini untuk antisipasi jika mereka menghadapi situasi crowdid akibat jutaan manusia berkumpul bersamaan di Armina,'' kata Menag.

Jamaah haji Indonesia mencapai 211 ribu, sementara total jamaah dari seluruh dunia diperkirakan mencapai tiga juta orang. Mereka akan melaksanakan wukuf (istirahat) di Arafah, mabit (menginap) di Mina dan Muzadalifah pada waktu bersamaan, yakni antara tanggal 8-10 Dzulhijah atau 24-26 Oktober.  Wukuf atau puncak haji sudah dipastikan akan dilaksanakan pada Kamis (25/10).

Pada kesempatan yang sama, Direktur Pelayanan Haji Kemenag Sri Ilham Lubis menjelaskan, selama masa Armina, jamaah akan mendapatkan katering dalam bentuk boks dan prasmanan.

‘’Kemasan makanan dalam bentuk boks diberikan untuk mengantisipasi kedatangan jamaah calon haji yang terlambat,’’ ujar Sri. Menurut dia, selama di Armina, jamaah empat kali mendapatkan makanan dalam bentuk boks.

‘’Empat kali waktu darurat itu adalah saat 8 Dzulhijah malam, 9 Dzulhijah sore, 10 Dzulhijah pagi, serta 12 Dzulhijah siang,’’ ujarnya.

Pada masa wukuf, jadwal makan siang biasanya dimajukan karena ada jamaah yang tidak mau ibadahnya terganggu. Namun, tegas Sri, penyajian makanan tidak dilakukan 24 jam, melainkan hanya dari pukul 11.00 hingga pukul 14.00.

Makanan yang dikemas dalam boks dibuat kering atau tanpa sayuran di dalamnya. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan makanan basi bila jamaah terlambat tiba. Di luar waktu darurat itu, para jamaah mendapatkan makanan dengan sistem prasmanan. Untuk menghindari antrean yang panjang, sistem antrean dibuat per rombongan, bukan per kloter. (MCH/Gunarso)
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Alhamdulilah Jaza Kumullohu Khoiro , Atas Komentarnya Semoga Alloh Paring aman, selamat, lancar, berhasil, barokah...!