FORUM PENGAJIAN QUR'AN HADITS

"Kami hanya ingin menegakkan nilai-nilai Al-Quran dan Al-Hadits"
cbox

Minggu, 30 Juni 2013

5 (LIMA) TAHAPAN PEMBINAAN QUR'AN HADITS JAMA'AH ILA YAUMIL QIYAMAH

1. PENGEMBANGAN
2. PERAMUTAN
3. PENJAGAAN
4. KEUTUHAN
5. PELESTARIAN

PENJELASAN :
A. PENGEMBANGAN
1. Mengembangkan Qur’an Hadits Jama’ah dengan cara amar ma’ruf nahi mungkar adalah suatu kewajiban (terutama kepada famili).
v وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ* سورة ال عمران 104
v يَاأَيُّهَا الَّذِينَ أمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلآئِكَةٌ غِلاَظٌ شِدَادٌ لاَ يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ* سورة التحريم 6

2. Hasil amar ma’ruf nahi mungkar
a. Mendapat pahala yang besar
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ r قَالَ مَنْ دَعَا إِلَى هُدًى كَانَ لَهُ مِنَ اْلأَجْرِ مِثْلُ أُجُورِ مَنْ تَبِعَهُ لاَ يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا وَمَنْ دَعَا إِلَى ضَلاَلَةٍ كَانَ عَلَيْهِ مِنَ اْلأِثْمِ مِثْلُ آثَامِ مَنْ تَبِعَهُ لاَ يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ آثَامِهِمْ شَيْئًا* رواه مسلم
b. Jama’ah akan terus berkembang, jama’ah tambah kuat, hidup dalam jama’ah tambah senang dan ibadah tambah lancar.

3. Ancaman/akibat bagi orang tidak mau amar ma’ruf nahi mungkar
v عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ r يَقُولُ مُرُوا بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَوْا عَنِ الْمُنْكَرِ قَبْلَ أَنْ تَدْعُوا فَلاَ يُسْتَجَابَ لَكُمْ * رواه ابن ماجة
v إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَقُولُ مُرُوا بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَوْا عَنِ الْمُنْكَرِ مِنْ قَبْلِ أَنْ تَدْعُونِي فَلاَ أُجِيبُكُمْ وَتَسْأَلُونِي فَلاَ أُعْطِيكُمْ وَتَسْتَنْصِرُونِي فَلاَ أَنْصُرُكُمْ * رواه أحمد

B. PERAMUTAN
1. Setelah jama’ah berkembang baik dari luar maupun dari dalam harus diramut dengan sebaik-baiknya agar jama’ah tambah meningkat keyakinannya, kefahamannya dan amal ibadahnya. Jika tidak, jama’ah akan berbuat seenaknya sendiri, umbar-umbaran, melanggar tidak terasa, bahkan mungkin sampai terpengaruh keluar dari jama’ah.
2. Ibarat sebuah tanaman, jika diramut dengan baik akan tumbuh dengan subur, menghasilkan buah dan bisa diambil manfaatnya. Jika tidak, maka tidak akan bisa tumbuh dengan subur bahkan mungkin kering dan akhirnya mati.
3. Cara peramutan jama’ah ini adalah dengan selalu diajak mengaji dan banyak diberi nasehat.
Termasuk segera menyelesaikan masalah-masalah dalam jama’ah.

C. PENJAGAAN
1. Satu-satunya jama’ah setelah menjadi orang iman, menjadi calon ahli surga, harus benar-benar bisa menjaga diri dari :
a. Hal-hal atau macam-macam pengaruh yang bisa mendangkalkan keimanan, merusak keyakinan, terhadap kebenaran Qur’an Hadits Jama’ah.
b. Perbuatan dosa, maksiyat melanggar dari yang haram-haram dan dari perbuatan-perbuatan yang bisa menyebabkan kerusakan baik kerusakan di dunia maupun diakhirot.
c. Pergaulan bebas yang menyebabkan terjerumus dalam perbuatan-perbuatan nista atau perbuatan-perbuatan FACHSA”.

2. Para imam, pengurus dan muballigh disamping menjaga dirinya sendiri dan keluarganya, juga terhdap jama’ahnya, yaitu dengan nasehat, ijtihad dan memperbanyak acara-acara kegiatan dalam jama’ah yang bisa meningkatkan keimanan, kefahaman dan ketaqwaan jama’ah.

D. KEUTUHAN
1. Jama’ah yang sudah tertata, terbina dengan baik ini harus dijaga keutuhannya yaitu dengan mewujudkan kerukunan dan kekompakan dalam jama’ah, terutama para imam, pengurus dan muballigh sebagai panutan jama’ah.
2. Dengan terwujudnya kerukunan dan kekompakan, hasilnya :
a. Jama’ah tambah kuat, tidak akan mudah terpecah belah oleh siapapun.
b. Jama’ah tambah tenang, tentram, bahagia sehingga merasa ringan dalam menetapi kewajiban-kewajiban ibadah.
3. Dalam jama’ah tidak boleh terjadi hanya karena masalah kecil/masalah keduniaan, sampai terjadi perpecahan, permusuhan, blok-blokan yang akhirnya jama’ah menjadi lemah, mudah dipecah belah oleh orang luar jama’ah, karena jama’ah kelihatan besar tetapi keropos didalamnya.

E. PELESTARIAN
1. Qur’an Hadits Jama’ah sebagai jalan tunggal untuk masuk surga selamat dari neraka harus dibina dan dilestarikan ila yaumil qiyamah.
2. Dimulai dari satu-satunya jama’ah di dalam menetapi Qur’an Hadits Jama’ah supaya usaha sampai ajal matinya masing-masing dan membina kepada putra-putranya agar bisa menetapi Qur’an Hadits Jama’ah dan sebagai generasi penerus yang akan meneruskan perjuangan ini seterusnya.
3. Terutama para jama’ah yang mendapat dapukan dalam jama’ah supaya mengadakan pembinaan yang intensif dan berkesinambungan, terutama kepada anak-anak jama’ah sehingga menjadi anak-anak jama’ah yang ‘alim, faqih, berbudi luhur dan punya semangat juang yang tinggi yang nantinya juga akan membina generasi berikutnya.

Dengan demikian pembinaan Qur’an Hadits Jama’ah ini bisa langgeng, sambung bersambung, lestari ila yaumil qiyamah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Alhamdulilah Jaza Kumullohu Khoiro , Atas Komentarnya Semoga Alloh Paring aman, selamat, lancar, berhasil, barokah...!