FORUM PENGAJIAN QUR'AN HADITS

"Kami hanya ingin menegakkan nilai-nilai Al-Quran dan Al-Hadits"
cbox

Kamis, 14 Agustus 2014

NU dan LDII Sepakat Perangi Ajaran Sesat

Kediri (ANTARA News) - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU)
dan DPP Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) bersepakat
memerangi ajaran sesat yang selama ini berkembang di
Indonesia. "Aliran itu harus kita perangi bersama karena
mereka telah menyebarkan konflik di antara umat Islam," kata
Ketua PBNU KH Said Aqiel Siradj saat ditemui dalam acara
Halal Bihalal di Ponpes LDII, Kediri, Jawa Timur, Minggu. Lebih
lanjut dia menilai, ajaran yang dikembangkan Qiyadah Islamiyah
mengenai adanya nabi baru bagi umat Islam selain Nabi
Muhammad SAW merupakan ajaran yang memancing konflik di
antara umat Islam. "Kalau hanya ikhtilaf (perbedaan
pandangan) seperti soal hari raya saja tidak jadi soal, tapi
kalau sudah soal nabi itu sudah menyangkut syariah dan sama
halnya dengan mengajak pertentangan," kata lulusan
Universitas Ummul Qura, Arab Saudi itu. Sementara itu Ketua
Umum DPP LDII KH Abdullah Syam sependapat dengan
pernyataan KH Said Aqiel Siradj. "Oleh sebab itu, pemerintah
dan MUI (Majelis Ulama Indonesia) harus bersikap tegas
terhadap Qiyadah Islamiyah," katanya. Baik Said maupun Syam
sepakat meminta pemerintah segera membubarkan ajaran
sesat, termasuk yang dikembangkan oleh Qiyadah Islamiyah,
namun dengan terlebih dulu dilakukan pendekatan dan
pencerahan. "Kalau mereka sudah tidak mempan lagi dengan
pendekatan dan pencerahan, maka sudah tidak ada jalan lain,
kecuali membubarkannya secara paksa," kata Said didukung
Syam. Menanggapi maraknya ajaran-ajaran baru dalam agama
Islam, Said menyatakan, sebagai bagian dalam eforia di era
kebebasan sehingga orang dengan mudahnya membuat ajaran
baru. "Disinilah pemerintah diminta pertanggungjawabannya,
karena bisa saja munculnya ajaran-ajaran baru ini sebagai
bentuk ketidakpercayaan terhadap pemerintah dalam hal ini
MUI," katanya. Selain itu, lanjut Said, beberapa ormas Islam di
Indonesia, seperti NU, LDII, dan Muhammadiyah dituntut
berperan strategis untuk menangkal perkembangan ajaran
sesat. Syam menambahkan, maraknya ajaran sesat di Tanah
Air ini tak bisa lepas dari pengaruh globalisasi yang dilancarkan
negara-negara barat untuk memecah-belah umat Islam di
Indonesia. Namun demikian Said dan Syam juga sependapat,
bahwa ajaran sesat itu adalah sebuah tren yang hanya
berkembang sesaat di suatu tempat tertentu saja.(*)
Editor: Ruslan Burhani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Alhamdulilah Jaza Kumullohu Khoiro , Atas Komentarnya Semoga Alloh Paring aman, selamat, lancar, berhasil, barokah...!