FORUM PENGAJIAN QUR'AN HADITS

"Kami hanya ingin menegakkan nilai-nilai Al-Quran dan Al-Hadits"
cbox

Senin, 30 Juni 2014

Surat Terbuka untuk LDII Haters

Sejalan dengan ini : Yang jadi masalah dan sumber keheranan saya adalah, seyogyanya bila memang beliau-beliau ini keluar dari LDII dengan dasar menemukan jalan yang lebih baik untuk mecapai surganya Alloh dan selamat dari nerakanya Alloh, kenapa mereka tidak malah semakin memperdalam ilmunya, semakin mempeng ibadahnya, semakin banyak infak sodakohnya dan berusaha amar maruf puluhan juta orang lainnya diluar sana yang masih belom faham akan kebenaran Qur’an dan Hadist?
Alih-alih menunjukkan sikap sebagaimana layaknya orang yang telah menemukan jalan yang lebih baik dari apa yang telah didapat di LDII, kenapa malah mendatangi banyak tempat di berbagai daerah dan melakukan syiar-syiar yang memecah belah persatuan umat? Itu yang saya heran… sungguh heran.. Logika saya adalah orang yang menemukan jalannya Alloh yang haqiqi mustinya penuh dengan keindahan dan syiar yang menenangkan hati, bukan dengan semangat menggebu-gebu membicarakan kejelekan orang lain kepada pihak lainnya.
Yah bagi saya pribadi, saya tidak menyalahkan beliau-beliau ini. Hanya bisa berharap mudah-mudahan saja apa yang mereka lakukan tidak kontradiksi dengan yang apa yang diharapkannya sehingga para kaum ahli

Penulis miris melihat gaya penulisan berita saat ini. Berita yang ditulis terkadang tidak berimbang. Tidak cover both side. Tak terkecuali, berita mengenai Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII).
Tidak perlu rasanya penulis menyebut nama media yang kerap mendiskreditkan LDII. Yang jelas, media online tersebut jumlahnya tidak sedikit. Penulis kuatir, jangan sampai media yang seharusnya netral, telah disusupi para LDII Haters (Pembenci LDII). Sehingga dalam pemberitaannya, media ini selalu “menyinggung” LDII. Padahal, media tersebut menggunakan nama yang berterminologi islam.
Ini menjadi sebuah kerancuan. Setelah membaca tulisan mereka, masyarakat non-islam akan beranggapan : “Oh, ternyata orang islam itu sukanya saling menjelekkan. Apakah ajaran islam juga seperti itu?” Padahal, hakikinya tidak seperti itu. Islam telah mengajarkan untuk menjauhi ghibah maupun fitnah.
Tulisan yang mereka (LDII Haters) buat, isinya jelas tidak berimbang. Mereka mengupas suatu kejadian dengan meminta informasi dari satu pihak saja. Pihak LDII sebagai pihak “pesakitan” tak dimintai komentar. Ini namanya tidak cover both side. Sehingga dapat ditebak, berita yang dibuat bernada tendensi merusak citra seseorang, kelompok maupun organisasi tertentu.
Yang sepatutnya kita jaga ialah, kita terjebak dalam tindakan character assassination(pembunuhan karakter), yakni suatu tindakan yang berusaha merusak kredibilitas dan reputasi seseorang, institusi, kelompok maupun negara.
Penulis sengaja mengupas hal ini, sebab bukan saja karena penulis warga binaan LDII. Lebih dari itu, tujuannya agar media massa maupun perorangan tidak sembrono dalam menuliskan berita yang berkaitan tentang seseorang atau kelompok. Apalagi, berita itu bernuansa negatif. Sebab, nantinya tulisan tersebut akan dibaca oleh khalayak ramai. Tak hanya itu, masyarakat awam dapat saja menjadikannya sebagai referensi tanpa mau bertabayyun (mencari kejelasan).
Dalam pemberitaannya, LDII Haters sering menghubungkan LDII dengan aliran terlarang di Indonesia. Mereka menisbatkan LDII sebagai ormas sesat dan menyesatkan. Mereka sering menggunakan tagline “Waspada, aliran sempalan di Indonesia!” atau yang semacamnya.
Sebenarnya, black campaign tersebut tidaklah perlu ditanggapi. Namun, melihat berita yang LDII Haters buat, isinya semakin mengkuatirkan. Menjadi kewaspadaan, berita tersebut akan merusak kerukunan intern umat islam yang mulai terbangun di negeri ini. Disamping itu, tindakan menceritakan kejelekan pihak lain, padahal yang dituduh tidaklah seperti itu, maka jelas perbuatan tersebut disebut fitnah.
Bukti Kelegalan LDII
LDII haters, yang kebanyakan mengatasnamakan diri sebagai mantan warga LDII sendiri, berseliweran dimana-mana, sembari menyebarkan virus kebencian kepada masyarakat. Mereka menghubungkan LDII dengan aliran terlarang di Indonesia. Padahal, MUI sudah mengeluarkan fatwa bahwa LDII adalah ormas islam yang sah.
Fatwa Legalitas MUI tentang LDII (1)
Fatwa Legalitas MUI tentang LDII (2)
Disamping itu, kelegalan LDII telah dikuatkan dengan Surat Keterangan Terdaftar (SKT), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), Akta Notaris, dan Keputusan Menhukham Republik Indonesia (RI).
Surat Menhukham RI tentang LDII
Surat Terbuka untuk LDII Haters
Jika memang anda sudah tidak cocok lagi dengan LDII, maka silahkan anda mengambil sikap. Silahkan anda menetapi ajaran yang anda yakini. Namun, tidaklah perlu merusak citra LDII. Tidaklah bijak mengadu domba sesama umat islam.
Kita berjalan bersama, menetapi ajaran agama yang sesuai dengan hati nurani masing-masing. Toh, Tuhan kita sama, Allah SWT. Nabi kita sama, Nabi Muhammad SAW. Kitab kita sama, Alquranul Karim dan Hadis. Kiblat kita sama, Baitulloh. Tempat menunaikan Haji sama, Mekah Al-Mukarromah.
Ini hanya persoalan selera. Anda mungkin suka Fanta. LDII suka Coca-Cola (sekedar perumpamaan, bukan iklan). Persoalan baju boleh beda. Namun, aqidah/keimanan tetap sama.
Justeru jika anda menjelek-jelekkan LDII, maka masyarakat akan membaca rasa sakit hati yang anda pendam. Masyarakat akan berspekulasi tentang rasa yang anda pendam.
Surat Terbuka untuk LDII Kepo’ers
Sebab banyaknya berita simpang siur tetang LDII dimedia, maka sebagai warga yang cerdas, pembaca tentu bisa mengambil sikap. Anda tentu tidak langsung percaya 100 persen pada berita yang anda baca.
Sebagai masyarakat yang terdidik, anda tentu berusaha mencari kejelasan (bertabayyun), check and re-check, dan klarifikasi.
Di dalam Alquran, Surah Al-Hujurot/49:66, Allah SWT telah berfirman : “Hai orang-orang yang beirman, jika kalian kedatangan orang-orang fasik dengan membawa suatu kabar, maka kalian telitilah (jangan langsung terima). Jika kalian tidak meneliti, maka kalian terpengaruh pada orang-orang yang bodoh dan kalian akan menyesal pada apa-apa yang kalian kerjakan”.
Semoga bermafaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Alhamdulilah Jaza Kumullohu Khoiro , Atas Komentarnya Semoga Alloh Paring aman, selamat, lancar, berhasil, barokah...!