JAKARTA (Al-Mimbar Perss) – Media barat diikuti oleh
media mainstream (arus utama) di Indonesia gencar
menyudutkan mujahidin Islamic State of Iraq and Sham (ISIS)
yang kini mendeklarasikan Khilafah Islamiyah.
Jelas, perang yang dilakukan Amerika, Syiah dan sekutunya
terhadap ISIS bukan hanya perang fisik melainkan perang
propaganda.
Dalam berbagai media, ISIS diberitakan sebagai kelompok
yang kejam, suka menyembelih atau menembak orang.
Mereka lupa, bahwa para mujahidin itu hidup di wilayah
perang yang konsekwensinya membunuh atau dibunuh
musuh.
“Jadi kita ini jangan terkecoh dengan Amerika yang membuat
isu, bahwa ISIS ini suka nyembelih orang, suka nembak dan
seterusnya. Kita lupa bahwa dalam perang itu ya sadis
begitu, ya nembak, ya nggorok,” kata ketua Dewan Dakwah
Islamiyah Indonesia (DDII) Depok, Nu’im Hidayat dalam
diskusi “Mengukur Bahaya ISIS di Indonesia” di DPP PBB,
Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (16/8/2014).
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa sebenarnya Amerika
justru lebih sadis karena telah menjajah Iraq, dimana ratusan
ribu bahkan jutaan Muslim Iraq terbunuh.
“Kita tidak ingat bahwa Amerika itu telah menghancurkan
Iraq lebih dari dari 650 ribu orang meninggal, bahkan
sebagian lain mengatakan 1 juta orang,” ujarnya.
Nu’im juga membantah propaganda lainnya bahwa ISIS
menghancurkan sejumlah makam dan bangunan, padahal
yang sebenarnya tempat-tempat itu menjadi pusat-pusat
kesyirikan.
“Bukan hanya itu, bahkan Amerika itu sebenarnya juga telah
menghancurkan peradaban Islam di Iraq dan merusak semua
infrastruktur di sana. Kondisinya ketika terjadi perang ya
kacau begitu. Maka tumbuhlah gerilyawan-gerilyawan itu,”
imbuhnya. [AW/PM]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Alhamdulilah Jaza Kumullohu Khoiro , Atas Komentarnya Semoga Alloh Paring aman, selamat, lancar, berhasil, barokah...!